Fisika….Why Not?
Ada yang bilang fisika itu sulit…
Rumit dan banyak rumusnya…
Ada yang bilang fisika itu membosankan, bikin bête,
pusing dan gak asyik
Serta ada juga yang bilang fisika itu menakutkan…
Pokoknya komplit deh … untuk dibenci …
Tapi ternyata fisika itu mudah…
Gampang, asyik dan menyenangkan…
Serta ada tantangan untuk mencoba dan mencoba,
Benarkah….???
Mulai hari ini, ubah mindset (pola pikir) anda…
Fisika jadi super gampang, menarik dan tentunya
gak bikin pusing n beteeee…..
Kebanyakan siswa SMA selama ini menganggap
materi fisika yang cukup padat dan memerlukan kemampuan mengafal rumus serta
materi menjadi salah satu faktor mengapa fisika sulit dipahami. Takut akan
gagal di mata pelajaran fisika, masih menjadi momok menakutkan bagi setiap
siswa SMA apalagi fisika masuk materi Ujian Nasional.
Fisika, suatu kata itu muncul dengan sekelumit
kejadian dan fenomena alam yang tidak disadari merupakan bagian dari kehidupan
kita sehari-hari. Mungkin para penemu terdahulu tidak menyadari akan begitu
penting dan berharganya apa yang telah mereka temukan dan hasilkan sampai saat
ini.
Padahal sebetulnya fisika dapat memberi jawaban
atas pertanyaan apa, mengapa dan bagaimana fenomena alam terjadi yang
melibatkan keterampilan dan penalaran. Fisika menitikberatkan pada aspek kerja
ilmiah, pemahaman konsep dan penerapannya sehingga siswa memiliki kemampuan
untuk dapat mendemonstrasikan, menunjukkan kreativitas dan memecahkan masalah
serta bersikap ilmiah (keterkaitan antara fisika dan lingkungan).
Fisika itu menyenangkan jika kita memahami.
Fisika ada dimana-mana, didalam bus, didapur, dihalaman rumah dan lainnya.
Ketika kita menaiki bus, lalu tubuh terjungkal kedepan karena sopir mengerem
mendadak, itu salah satu contoh peristiwa fisika dalam hukum Newton. Di lain
waktu, mungkin kalian pernah tenggelam saat berenang karena mengira kolam
renang dangkal padahal dalam, itu disebabkan karena pengaruh pembiasan cahaya
yang dipelajari di fisika dan masih banyak lainnya.
Banyak orang tidak menyadari kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Contoh sederhana jam tangan mekanik yang melingkar
di tangan. Si pemakai jam tangan mungkin tidak menyadari bahwa di dalam jam
tangannya terdapat ilmu pengetahuan. Gabungan roda-roda bergigi yang ada didalam jam tangan senantiasa bergerak dengan
kecepatan tertentu sehingga menghasilkan penunjukan waktu yang tepat.
Dalam fisika, roda gigi merupakan bagian dari mesin yang berputar untuk
mentransmisikan daya. Roda gigi memiliki gigi-gigi yang saling bersinggungan
dengan gigi dari roda gigi yang lain. Dua atau lebih dari gigi yang
bersinggungan dan bekerja bersama-sama disebut trasmisi roda gigi. Roda gigi
mampu mengubah kecepatan putar, torsi, dan arah daya terhadap sumber daya.
Keuntungan mekanis roda gigi diperoleh melalui rasio jumlah gigi yang ada.
Itu merupakan sekelumit contoh penerapan fisika
dalam iptek. Fisika ( physics ) dalam
KBIP (2006:268) adalah ilmu yang berupaya memahami alam secara ilmiah;
menganalisis alam dengan induksi yang berstandar pada pengamatan dan percobaan;
menemukan hukum-hukum yang bekerja dalam alam sehingga memperoleh suatu system
yang teratur atau terbentuk pandangan ilmiah tentang dunia dengan penjelasan
yang masuk akal.
Pengajaran
adalah proses, perbuatan, cara mengajar atau mengajarkan perihal mengajar,
segala sesuatu mengenai mengajar, peringatan (tentang pengalaman, peristiwa
yang dialami atau dilihatnya). (Save M Dagun, Kamus Besar Ilmu Pengetahuan, 2006).
Pengajaran adalah kegiatan yang dilakukan guru dalam menyampaikan pengetahuan
kepada siswa. Pengajaran juga diartikan sebagi interaksi belajar dan mengajar.
Pengajaran berlangsung sebagai suatu proses yang saling mempengaruhi antara
guru dan siswa.
Pembelajaran
dalam Asrori (2007:6) adalah suatu proses perubaan tingkah laku yang diperoleh
melalui pengalaman individu yang bersangkutan melalui panca indera yaitu
penglihatan, pendengaran, pembauan, rasa/pengecap, dan sentuhan. Sehingga dalam
proses pembelajaran tidak hanya melibatkan penguasaan fakta atau konsep suatu
bidang ilmu saja, tetapi juga melibatkan pengalaman siswa.
Mata pelajaran fisika sebagai ilmu pengetahuan
harus dipelajari menggunakan pendekatan yang sesuai dengan karakteristiknya.
Selaras dengan amanat Kurikulum 2013, fisika dapat dipelajari menggunakan
pendekatan ilmiah (scientific approach)
melalui metode penemuan (discovery) dengan
melakukan pembelajaran mulai dari mengamati, menanya, mengasosiasi, dan
mengkomunikasikan. Sehingga fisika juga diharapkan mampu mewujudkan pribadi yang
beriman, produktif, kreatif, inovatif serta berkontribusi dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Lesle J Briggs dalam Rudi Susilana (2007:65)
menyatakan bahwa media pembelajaran adalah alat untuk memberi perangsang bagi
peserta didik supaya terjadi proses belajar. Sedangkan efektifitas penggunaan
media menurut Brown dalam Rudi Susilana (2007:65) menggaris bawahi bahwa media
program belajar yang digunakan guru atau
siswa dengan baik dapat mempengaruhi efektivitas program belajar mengajar.
Penggunaan media pembelajaran dalam fisika saya
rasa mutlak diperlukan untuk memperjelas
dan mempermudah pemahaman siswa pada materi fisika, mempersingkat waktu, tenaga
dan daya indera. Dengan media yang baik dan tepat dapat menimbulkan gairah
belajar, siswa dapat berinteraksi langsung dengan sumber belajar dengan
difasilitatori guru serta memungkinkan siswa belajar mandiri sesuai dengan
bakat dan minatnya demi mengasah keterampilan fisikanya agar bisa mencari
jawaban atas fenomena alam yang terjadi.
Komik (comic)
dalam KBIP (2006:513) adalah cerita bergambar seperti dalam majalah, surat
kabar, atau berbentuk buku yang umumnya mudah dicerna dan lucu. Jadi komik
menurut pandangan saya sebagai bentuk kartun yang mengungkapkan karakter dan
menerapkan suatu cerita dalam urutan yang erat hubungannya dengan gambar dan dirancang untuk memberikan
hiburan dan kemudahan mencerna makna/isi. Kami rasa media komik dalam fisika
sangat cocok diterapkan untuk membantu dan mempermudah siswa dalam memahami dan
mempelajari fisika, terutama bagi siswa SMA yang ada di pinggiran karena selama
ini siswa memiliki kecenderungan sulit memahami materi fisika yang abstrak dan
banyak rumus sehingga perlu ditampilkan gambar fiksi dan nyata untuk
memfaktakan konsep fisika dalam kehidupan sehari-hari.
Kecenderungan dari kebanyakan siswa kita tidak
begitu menyukai buku-buku teks apalagi yang tidak disertai gambar dan ilustrasi
yang menarik. Hal inilah yang mengilhami penulis untuk mencoba mempermudah
pemahaman siswa, salah satunya dengan komik
fisika. Secara empirik siswa cenderung lebih menyukai buku yang bergambar,
yang penuh warna dan divisualisasikan dalam bentuk realistis maupun kartun. Penyajian
dari komik yang mengandung unsur visual dan cerita yang kuat membuat pembaca
terlibat secara emosional sehingga diharapkan mampu meningkatkan minat siswa
dan memudahkan siswa dalam memahami materi fisika dan dapat meningkatkan hasil
belajar siswa.
Pembelajaran fisika dapat dikembangkan dengan
cara mencari gambar asli/komik yang ada di berbagai media dan lingkungan
sekitar. Sebagai contoh dalam menerangkan gaya gesekan kita dapat mencari
gambar macam-macam ban dari pirelli, michellin, bridgestone sampai swallow, GT
radial, IRC dan lain-lain di internet, gambar yang didapatkan di internet atau
berbagai media ditampilkan ke siswa, sehingga kita dapat menjelaskan kepada
siswa tentang lukisan/guratan yang ada pada ban, terutama guratan ban racing
dengan yang biasa. Atau menanyakan kepada siswa tentang perbedaan penggunaan
ban di balapan F1 pada cuaca panas dengan hujan, sehingga siswa dapat belajar
tentang gaya gesekan .
Selain itu dalam menjelaskan prinsip Bernoulli
pada fluida bergerak, kita dapat mencari gambar macam-macam mobil di internet
seperti Ferrari, BMW, Mercedes sampai Toyota, daihatsu, suzuki, honda dan
lain-lain. Gambar asli / karikatur komik ditampilkan kesiswa dan menjelaskan
mobil mana yang larinya lebih cepat dan mobil mana yang harganya lebih mahal.
Jadi dengan gambar/komik tersebut diharapakan siswa mengetahui secara detail
pemanfaatan teori fisika yang banyak diterapkan untuk kemajuan teknologi.
Kemampuan
guru dalam menguasai bahan yang diajarkan, antusiasme dan kemenarikan dalam
mengajar akan mampu menarik antusiasme dan minat perhatian siswa. Hal ini
penting dalam upaya membangun dan mengembangkan motivasi belajar siswa karena
tidak sedikit siswa yang menjadi tidak tertarik kepada pelajaran fisika karena
gurunya tidak menguasai bahan ajar, tidak antusias, dan tidak menarik dalam
mengajar. Sekali lagi penulis berharap dengan media komik fisika, siswa tidak
perlu lagi menganggap fisika itu pelajaran yang abstrak, rumit, banyak rumus,
tetapi menjadi pelajaran yang nyata, super gampang, menarik dan tentunya gak
bikin pusing, karena dari fisikalah sebagaian besar penemuan teknologi
dilahirkan.
DAFTAR RUJUKAN
Dagun, Save M. 2006. Kamus Besar Ilmu Pengetahuan. Jakarta : Lembaga Pengkajian Kebudayaan Nusantara (LPKN).
Asrori, Muhammad. 2007. Psikologi Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima.
Susilana, Rudi dkk. 2007. Media Pembelajaran. Bandung : CV Wacana Prima.
Woo, Son Jeong.2014. Science Dunia Fisika.Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Novianti, Endah Nawang.2015. Motion and Energy 3. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.
http://teras-fisika.blogspot.co.id/2012/12/makalah-pengantar-pendidikan-belajar_3196.html
0 komentar:
Posting Komentar